Sabtu, 03 November 2012

PERAWATAN PASCA TELUR MENETAS



Apabila telah diketahui kapan kira-kira telur akan menetas, persiapkan segala sesuatnya dengan cermat, telaten dan penuh perhatian. Dalam dua atau tiga hari menjelang telur menetas hendaknya telah disediakan kroto atau serangga lain yang lembut dan lunak agar sewaktu-waktu menetas induk langsung dapat memberi makan anak-anaknya sesuai kehendaknya.

Di dalam sangkar induk tidak bisa secara bebas mencarikan makan untuk anaknya, maka kebutuhan pakan untuk anak burung harus selalu diperhatikan dari hari ke hari. Karena kebutuhan makannya tidak selalu sama dari hari ke hari sejak umur 1 hingga 15 hari, anak akan mulai belajar keluar sarang terutama saat bulunya sudah mulai lengkap. Induk burung akan memilih dan memberikan jenis pakan yang sesuai cocok dengan anaknya, sesuai dengan umur dan besar anaknya. Pada tahap menyuapi ini pemberian pakan ekstra berupa serangga, tidak boleh terlambat, agar pertumbuhan anak burung tidak terlambat, dan mungkin akan mengalami kegagalan. Setelah anak Cucak Rawa mulai keluar dari sarang, jumlah jatah pakan perlu ditambah. Pada tahap ini, anak burung akan selalu minta disuapi dan kelihatannya selalu lapar dan ingin makan.


Usahakan untuk tidak terlalu cepat memisahkan anak burung dari induknya, tunggu sampai kira-kira berumur satu atau dua bulan. Saat yang paling tepat untuk memisahkan anak dari induknya adalah bila ada tanda-tanda bahwa induk berusaha menjauh, bila anak mendekat untuk minta disuapi dan seolah-olah akan mematuknya. Setelah tanda-tanda tersebut di atas terlihat, segera ambil dan pisahkan dengan hati-hati, agar induknya tidak terkejut dan stress. Apabila terkejut, apalagi stress, dapat mengakibatkan induk burung tidak mau bertelur dalam waktu yang cukup lama. Di malam hari burung Cucak Rawa mempunyai kebiasaan tidur lelap dengan memasukkan dan mendekap kepalanya di bawah bulu sayapnya, sehingga apabila cukup hati-hati anaknya dapat di tangkap tanpa sepengetahuan induknya.

Anak Cucak Rawa yang telah dipisahkan, dikumpulkan menjadi satu dalam sangkar pemeliharaan. apabila kelak akan dijadikan calon induk, anak-anak burung ini tidak perlu dipisah-pisahkan agar dapat tetap rukun. Selain itu, dalam membentuk pasangan yang baru, dan menentukan jantan dan betinanya tidak mengalami kesulitan lagi. Tetapi bila dimaksudkan untuk keperluan lain, misalnya calon yang akan diikutkan lomba atau sekedar untuk di dengar suaranya, setelah anak burung mulai belajar berkicau dapat segera dipisahkan dari yang lain, agar cepat dan rajin berkicau. Cari master untuk melatihnya, seperti kaset, menggunakan burung yang sudah jadi dan baik atau menggunakan burung sejenis trucukan.

Setelah cukup umur, burung muda hasil penangkaran, dikumpulkan dalam sangkar terpisah dari induknya. Dilihat dari berbagai segi, burung Cucak Rawa hasil penangkaran lebih baik kualitasnya dan memiliki kelebihan dibandingkan Cucak Rawa hasil tangkapan. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain:

1. Lebih jinak dan mudah beradaptasi, karena lahir dan dibesarkan di lingkungan keluarga.
2. Belum pernah tahu dan merasakan kehidupan di hutan sehingga tak ada rasa tertekan atau ingin hidup bebas.
3. Bentuk fisiknya bagus karena pemilihan induknya secara selektif.
4. Corak suara telah dapat diketahui berdasarkan induk yang menurunkan.
5. Kesehatannya terjamin karena terawat sejak telur menetas.
6. Seleksi ketat dan penangkaran yang terkontrol akan menghasilkan keturunan yang semakin hari semakin dapat ditingkatkan kualitasnya.

Kelemahan Cucak Rawa hasil penangkaran
Walaupun Cucak Rawa hasil penangkaran memiliki kelebihan, tetapi peternak perlu menguasai cara dan teknik melatih, agar burung

cepat dan rajin berkicau dengan baik. Sebab, kelemahan burung hasil penangkaran adalah pada lagunya yang kadang kemasukan “suara setan” atau suara lain yang tidak kita inginkan misalnya suara ayam, perkutut dan suara hewan lainnya.

Dalam melatih Cucak Rawa muda perlu dipersiapkan langkah sebagai berikut:

1. Usahakan sangkar yang dipakai bukan sangkar mentahan (belum di cat), agar kepala dan bulu tidak rusak, akibat menabrak jeruji sangkar.
2. Usahakan agar Cucak Rawa muda selalu mendengarkan lagu dan irama kicau dari Cucak Rawa yang sudah jadi, lebih bagus lagi bila pernah menjadi juara. Untuk lebih mudahnya, gunakan kaset rekaman burung Cucak Rawa juara.
3. Dapat pula digunakan master dari jenis burung trucukan. Karena burung ini memiliki banyak persamaan, baik bentuk maupun irama/nada kicaunya, hanya suaranya lebih kecil. Kelebihan trucukan ini adalah banyak yang memiliki lagu ganda yang kini banyak digemari dan menang dalam lomba atau pameran.
4. Agar Cucak Rawa muda tidak takut, jangan didekatkan dengan burung yang telah jadi dan berkicau keras-keras. Bila perlu biarkan burung muda ini mendengarkan kicauannya saja, tanpa melihat burungnya. Setelah beberapa waktu dan kelihatan bahwa burung muda ini sudah agak pandai serta kuat mentalnya, boleh didekatkan dengan burung yang sudah bagus, agar terbiasa dan berani berkicau bersama bersahut-sahutan seperti saat berada dalam arena pameran. Tanpa latihan yang baik, burung burung yang sudah rajin dan kicaunya baguspun belum berani unjuk suara di arena.

Burung cucak rawa yang sedang bersemangat kicau sering tidak mengenal lelah dan selalu ingin berkicau, apalagi bila melihat atau mendengar suara burung lain. Keadaan ini jangan dibiarkan saja atau bahkan dibanggakan, karena terlalu bersemangatnya berkicau, burung dapat mengalami kerusakan pita suara atau duburnya. Untuk mencegahnya, sekali waktu, burung perlu diistirahatkan dengan jalan ditutup dengan kain atau ditempatkan dalam ruangan yang agak tertutup.

Satu minggu satu kali burung disemprot dengan air menggunakan semprotan atau disediakan air di bak plastic dalam kurungan agar burung dapat mandi terutama di pagi atau siang hari. Dapat pula dilakukan dengan memindahkan burung ke sangkar lain yang telah dilengkapi dengan bak plastic kecil. Caranya, rapatkan kedua pintu sangkar, kemudian giring dan arahkan agar burung pindah dengan sendirinya tanpa mengalami gangguan yang berarti.

Pakan dan minum yang diberikan secara teratur, serta sangkar yang dijaga kebersihannya, sangat menentukan kesehatan burung. Apalagi bila dilakukan dengan cara yang halus yang disertai kasih sayang, akan menimbulkan ikatan batin antara burung dan pemiliknya. Bila pasangan piyik Cucak Rawa muda ingin dijadikan indukan baru sebaiknya pasangan ini tidak dipisah sampai saatnya nanti kedua burung menjadi dewasa dan siap dimasukkan dalam sangkar penangkaran tanpa harus melalui seleksi jenis kelamin untuk dijodohkan. Pasangan ini biasanya pasti jantan dan betina, sehingga akan langsung akur dan menjadi induk baru. Dari antara sekian kali hasil penetasan, ada juga yang mungkin jantan semua atau betina semua, namun ini jarang terjadi. Bila hal ini terjadi, segera ganti dengan burung atau pasangan lain yang cocok. Burung juga mempunyai perasaan, dalam arti mereka dapat merasakan kalau mereka disayang, disanjung, atau bahkan dimarahi. Oleh karena itu, dukungan dari anggota keluarga untuk dapat memahami, ikut senang dan menerima kehadiran burung-burung tersebut di rumah sangat diperlukan. Hal ini akan terasa bila suatu saat kita harus berpergian dan pulang terlambat, atau tidak pulang sama sekali, perawatan burung dapat dibantu dan diselesaikan oleh keluarga tanpa mengalami perubahan apalagi sampai terlantar.

Tanpa latihan yang baik, burung burung yang sudah rajin dan kicaunya baguspun belum berani unjuk suara di arena.


PROBLEM UTAMA CUCAK RAWA

1. Kurang fighting spirit alias kurang semangat tempur biasanya karena burung masih muda, burung kurang fit, kegemukan. Atasi dengan pemberian asupan yang seimbang gizi, vitamin dan mineralnya selama 3 hari sebelum turun lomba. Jika kegemukan, perbanyak mandi.

2. Memperdengarkan “suara mati” atau suara burung lain seperti ayam, perkutut dan lain-lain. Atasi dengan pemasteran intensif suara burung cucakrowo. Bisa menggunakan kaset bisa menggunakan cd. Burung jangan dijadikan jinak. Biarkan sedikit liar. Cucak Rawa jinak memerlukan stimulan digoda atau disiuli agar bunyi. Cucak Rawa semi liar, suaranya cenderung keras dan rajin bunyi.

3. Mabung nyulam terus-menerus, penyebabnya kebanyakan lemak dan protein tetapi kekurangan vitamin dan mineral. Kurangi dulu penjemuran dari porsi biasanya.

4. Nyekukruk tak bergairah. Bisa disebabkan oleh gangguan parasit, baik cacing maupun kutu.

Kamis, 01 November 2012

BUDIDAYA BEKICOT


1. SEJARAH SINGKAT

Bekicot berasal dari Afrika Timur, tersebar keseluruh dunia dalam waktu relative singkat, karena berkembang biak dengan cepat. Bekicot tersebar ke arah Timur sampai di kepulauan Mauritius, India, Malaysia, akhirnya ke Indonesia. Bekicot sejak tahun 1933 telah ada disekitar Jakarta, sumber lain menyatakan bahwa bekicot jenis Achatina fulica masuk ke Indonesia pada tahun 1942 (masa pendudukan Jepang). Sampai saat ini, bekicot jenis Achanita fulica banyak terdapat di Pulau Jawa.

2. SENTRA PERIKANAN
Sentra peternakan bekicot banyak ditemukan di masyarakat pedesaan Jawa Timur, Bogor (Jawa Barat), Sumatera Utara dan Bali.

3. JENIS
Bekicot diternakkan umumnya jenis Achatina fulica yang banyak disenangi orang, karena bekicot jenis ini banyak mengandung daging. Konon di Eropa, bekicot jenis ini digunakan sebagai bahan baku makanan yang disebut Escargot. Escargot semula berbahan baku Helix pomatia. Karena Helix pomatiaTTG BUDIDAYA PETERNAKAN Hal. 2/ 8 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id lama kelamaan sulit diperoleh maka bekicot jenis Achatina fulica menggantikannya sebagai bahan baku Escargot.

4. MANFAAT
Selain pakan ternak bekicot merupakan sumber protein hewani yang bermutu tinggi karena mengandung asam-asam amino esensial yang lengkap. Masyarakat yang menggemari makanan dari bahan baku bekicot (sate bekicot, keripik bekicot ) adalah masyarakat Kediri. Disamping itu bekicot juga kerap dipakai dalam pengobatan tradisional, karena ekstrak daging bekicot dan lendirnya sangat bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti abortus, sakit waktu menstruasi, radang selaput mata, sakit gigi, gatal-gatal, jantung dan lain-lain. Sedangkan kulit bekicot sangat mujarab untuk penyakit tumor. Sejenis obat yang dikenal berasal dari kulit bekicot, dinamakan Maulie., yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti kekejangan, jantung suka berdebar, tidak bisa tidur/insomania, leher membengkak dan penyakit kaum wanita termasuk keputihan


5. PERSYARATAN LOKASI
Lokasi perlu dipilih yang dekat dengan jalan, agar mudah penanganannya, baik saat pembuatan kandang, saat pengontrolan maupun penanganannya pascapanen, artinya pada saat membawa hasil panen tersebut tidak kesulitan dalam transportasinya. Lokasi yang sesuai untuk budidaya bekicot adalah lokasi yang basah serta lembab dan terlindung dari cahaya matahari secara langsung. Selain itu juga tanah yang disukai adalah tanah yang banyak mengandung kapur sebagai zat untuk pembentukan cangkang.

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

6.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan

1.
Perkandangan
Walaupun lahan yang diperlukan tidaklah terlalu luas namun persyaratan mengenai kelembaban dan keteduhan perkandangan perlu diperhatikan, karena dalam aslinya dan untuk berkembang biak secara baik bekicot senang dengan keadaan yang lembab dan teduh. Kandang didirikan di tanah kering, teduh, lembab dengan suhu udara berkisar 25–30 derajat C.

Cara pemeliharaan bekicot tidak terlalu sulit. Bisa dilakukan secara terpisah, artinya bekicot yang kecil dipelihara terpisah dari yang besar. Bisa juga dilakukan secara campuran, yaitu bekicot kecil dan besar dipelihara dalam satu kandang tanpa melihat umur/besarnya. Bila dilakukan secara terpisah resikonya harus dibuat beberapa kandang. Fungsi kandang itu antara lain untuk penetasan, pembesaran dan sebagai kandang induk.

Ada tiga cara berternak bekicot di dalam kandang, antara lain:

a. Kandang kotak kayu

Kandang terbuat dalam lembaran kayu tripleks yang berkaki. Untuk kerangkanya dapat digunakan kayu kaso. Ukuran panjang dan lebar kandang adalah 1 x 1 meter, tinggi 1,25 meter. Di atas kotak tersebut diberi kawat kasa, agar bekicot tidak keluar dari dalam kandang. Sebaiknya di atas kotak perlu dibuatkan tempat berteduh, agar keadaan tempat selalu gelap/tidak langsung kena sinar matahari.
b. Kandang dari bak semen

Pembuatan kandang ini sama dengan kandang kotak kayu. Dalam bak semen yang perlu diperhatikan adalah alasnya. Untuk menciptakan suasana lembab, alas semen perlu diberi tanah dan cacing untuk menggemburkan tanah dan menyerap kotoran yang dikeluarkan bekicot. Tebal lapisan tanah di dalam bak sekitar 30 cm. Zat-zat makanan yang diperlukan bekicot hendaklah selalu tersedia di dalam bak.
c. Kandang galian tanah

Tanah digali dengan ukuran panjang, lebar dan tinggi 1 x 1 x 1 m. Perlu diperhatikan sebaiknya tanah galian yang akan digunakan untuk kandang dipilih yang agak kering. Sebaiknya kandang dibuat di bawah pohon yang rimbun, kalau dindingnya terlalu basah perlu diberi lapisan pasir.

Untuk menjaga keadaan selalu gelap, seperti cara pertama dan kedua, di atas kandang perlu dibuatkan bedeng sebagai penutup. Masa panen, bila kandangnya terbuat dari tanah galian, cara pengambilannya dilakukan dengan menggunakan galah yang bisa menjepit bekicot agar bekicot dan telurnya tidak rusak.

2. Peralatan
Alat-alat yang diperlukan untuk pembuatan kandang: kayu, semen, bata pasir, kain kasa dan cangkul.

6.2. 
Peyiapan Bibit
Tidak semua jenis bekicot cocok untuk dibudidayakan. Dua jenis bekicot yang biasa diternakkan, yaitu spesies Achatina fulica dan Achatina variegata. Ciri bekicot jenis Achanita fulica biasanya warna garis-garis pada tempurung/cangkangnya tidak begitu mencolok. Sedangkan jenis Achatina variegata warna garis-garis pada cangkangnya tebal dan berbuku-buku. Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken) /ayam umur sehari:

1) Pemilihan Bibit Calon Induk

Jika bibit unggul belum tersedia maka sebagai langkah pertama dapat digunakan bibit lokal dengan jalan mengumpulkan bekicot yang banyak terdapat di kebun pisang, kelapa, serta semak belukar. Bekicot yang baik dijadikan bibit adalah yang tidak rusak/cacat yang sementara waktu dan yang besar dengan berat lebih kurang 75-100 gram/ekor.
2) Reproduksi dan Perkawinan

Bekicot biasanya mulai kawin pada usia enam sampai tujuh bulan ditempat pemeliharaan yang cukup memenuhi syarat. Pada masa kawin bekicot betina mulai menyingkir ke tempat yang lebih aman. Bekicot bertelur di sembarang tempat. Jumlah telurnya setiap penetasan biasanya lebih dari lima puluh butir (50 100). Jumlah produksi telur tergantung masa subur bekicot itu sendiri. Besar telur bekicot tidak lebih dari 2 mm.
3) Proses Kelahiran

Telur bekicot akan menetas setelah usianya cukup. Pada waktu telur itu menetas dan menjadi anak cangkang, biasanya tidak ditunggui induknya. Begitu bekicot selesai bertelur, telurnya ditinggalkan begitu saja. Telur bekicot akan pecah sendiri melalui proses alam.

Penetasan bekicot hingga menjadi anak tergantung pada keadaan tempat dan waktu tetas. Bilamana tempat itu memenuhi syarat (sempurna) seperti kelembaban tanah, iklim dan

cahaya yang mencukupi, maka telur akan cepat menetas. Sebaliknya jika keadaan tanah/iklim kering dan tempatnya kurang menguntungkan maka telur akan lambat menetas.

6.3. 
Pemeliharaan
Pemeliharaan bekicot bisa dilakukan dengan cara terpisah dan bisa juga secara campuran di dalam suatu tempat. Meskipun cara terpisah membutuhkan tempat khusus tetapi ada keuntungannya. Misalnya, anak bekicot bisa diketahui perkembangannya secara tepat, baik besarnya maupun usianya. Dengan demikian, tidak sulit untuk memberikan perawatan secara khusus. Bagi peternak bekicot sangat mudah kiranya apabila perawatan anak bekicot itu dilakukan di tempat khusus. Adapun makanan anak bekicot bisa diberi makanan dengan sejenis ganggang (lumut), pupus daun dan sedikit zat kapur. Harus diingat hendaklah tempatnya selalu teduh dan lembab. Setelah anak bekicot berusia dua/tiga bulan, hendaklah dipindahkan kekandang pembesaran.

Keberhasilan budidaya bekicot tergantung pada cara perawatan dan pemeliharaan teknis selama diternakkan. Beberapa perawatan teknis dalam budidaya bekicot diantaranya meliputi:

1) Menjaga kelembaban lingkungan

Bekicot sangat suka tempat yang lembab sehingga untuk mempertahankan kelembaban lingkungan dapat digunakan atap atau perlindungan lain. Pada musim panas kelembaban lingkungan dapatdipertahankan dengan menyiramkan air lokasi peternakan setiap hari.
2) Mempertahankan kondisi likngkungan

Bekicot menyukai tempat yang lembab, namun bukan berarti pada tanah yang becek. Sehingga diperlukan usaha untuk mempertahankan kondisi lingkungan yang sesuai dengan yang dikehendaki bekicot.
3) Pemberian pakan yang bermutu secara teratur

Agar hasil budidaya berhasil dengan baik diperlukan pemberian pakan yang bermutu dan teratur. Pemberian pakan berpedoman pada mutu pakan dan kebiasaan waktu makan. Mutu makan yang baik akan menentukan kualitas daging bekicot. Mutu pakan yang baik dapat dipenuhi dengan memberi pakan berupa daun-daunan yang disukai dan buah-buahan. Misalnya; daun dan buah pepaya, daun bayam, buah terung mentimun, swai dan lain sebagainya.
4) Menjaga areal agar tidak dimasuki hewan lain

Agar bekicot dapat tumbuh baiak tanpa gangguan dari hewan yang merupakan musuhnya dan hewan yang dapat merebut makanannya maka lahan budidaya harus dijaga agar tidak dapat dimasuki hewan-hewan lain.
5) Menjaga bekicot agar tidak keluar dari areal pemeliaraan.
Untuk menjaga agar bekicot tidak keluar dari areal dapat dilakukan hal
sebagai berikut:
a. membuat tutup kandang (bila budidaya bekicot dalam kandang)
b. membuat pagar yang bagian atasnya diolesi dengan detergen
c. menabur abu atau garam disekeliling pagar bagian dalam.

7. HAMA DAN PENYAKIT
Sampai saat ini belum banyak diketahui tentang adanya hama atau penyakit yang dapat menyebabkan kematian bekicot, kecuali semut, bebek dan itik.

8. P A N E N

Dengan pemeliharaan cukup baik, bekicot mulai dapat dipanen setelah 5-8 bulan. secara fisik dapat dilihat apabila panjang cangkang telah mencapai 8-10 Cm, maka bekicot telah siap untuk diambil dagingnya.

Hasil utama dari ternak bekicot adalah dagingnya, yang dapat diolah langsung dengan dibuat sate, keripik, dendeng/masakan segar lainnya dan dapat juga diolah dalam bentuk kalengan. Ada juga permintaan dalam keadan hidup. Disamping itu daging dari bekicot ini dapat dijadikan tepung, yang pengolahannya melalui proses pengeringan terlebih dahulu.
8.1. 
Hasil Tambahan
Disamping diambil dagingnya, kulit/cangkang bekicot juga laku untuk dijual. Baik untuk bahan dasar obat-obatan/dibuat tepung untuk tambahan makanan untuk hewan ternak yang membutuhkan tepung berbahan dasar yang mengandung zat kapur.
8.2. Penangkapan
Bekicot dikumpulkan di dalam kotak kardus/peti dari kayu dan jangan menggunakan karung goni karena dapat mengakibatkan kulit bekicot pecah. Setelah dimasukkan dalam peti, pertama sekali perlu dilakukan pencucian agar terhindar dari semua kotoran dan lumpur yang melekat pada cangkangnya. Pencucian ini dengan cara menyemprot bekicot dengan air bersih. Setelah itu, Bekicot di karantina selama 1-2 hari/malam tanpa diberikan makan agar kotoran dan lendirnya keluar sebanyak mungkin.

9. PASCA PANEN

Setelah dilakukan penagkapan dan pengumpulan bekicot lalu dilakukan penyortiran dengan jalan membuang bekicot yang mati atau terlalu kecil untuk diolah. Kemudian dilakukan penggaraman, dengan memberikan garam 10-15% dari berat total bekicot, dengan cara diaduk rata. Penggaraman dapat mematikan bekicot sekaligus mengeluarkan lendir sebanyak mungkin.

Setelah melalui tahapan penggaraman, segera direbus dengan air garam 3% selama 10 menit, kemudian diangkat dan disemprot dengan air dingin, baru dilakukan pencukilan daging. Perebusan kedua dilakukan setelah bagian perut dibuang dan kotoran lainnya dalam larutan garam 3%. Cara ini bertujuan untuk menghilangkan lendir dan daging menjadi lebih lunak. Kemudian daging tersebut dibungkus dan dikemas dalam karton.

Sumber :
Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas

Rabu, 31 Oktober 2012

BUDIDAYA IKAN LELE



I. Pendahuluan.
Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan.

II. Pembenihan Lele.
Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan. Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele serta banyaknya usaha pembesaran lele.

III. Sistem Budidaya.
Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :
1. Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya.
2. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.
3. Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).
Dilakukan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar Hyphofise yang juga harus dari jenis lele.

IV. Tahap Proses Budidaya.

A. Pembuatan Kolam.
Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai :
Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.
Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma.
Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina.
Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya.

B. Pemilihan Induk
Induk jantan mempunyai tanda :
- tulang kepala berbentuk pipih
- warna lebih gelap
- gerakannya lebih lincah
- perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
- alat kelaminnya berbentuk runcing.
Induk betina bertanda :
- tulang kepala berbentuk cembung
- warna badan lebih cerah
- gerakan lamban
- perut mengembang lebih besar daripada punggung alat kelamin berbentuk bulat.

C. Persiapan Lahan.
Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :
- Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.
- Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.
- Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan

untuk menambah kesuburan lahan.
- Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.
Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah :
- Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.
- Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama

D. Pemijahan.
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.

E. Pemindahan.
Cara pemindahan :
- kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
- siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di sarang.
- samakan suhu pada kedua kolam
- pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.
- pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.

F. Pendederan.
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 - 7 cm, 7 - 9 cm dan 9 - 12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.

V. Manajemen Pakan.
Pakan anakan lele berupa :
- pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 - 4 hari.
- Pakan buatan untuk umur diatas 3 - 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.
- Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1 - 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.

VI. Manajemen Air.
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :
- air harus bersih
- berwarna hijau cerah
- kecerahan/transparansi sedang (30 - 40 cm).

Ukuran kualitas air secara kimia :
- bebas senyawa beracun seperti amoniak
- mempunyai suhu optimal (22 - 26 0C).

Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25 g/100m2.

VI. Manajemen Kesehatan.
Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.

Rabu, 24 Oktober 2012

CIRI-CIRI BURUNG MURAI BATU MEDAN


Muray batu medan populer dikalangan pengemara burung kicauan sejak akhir tahun 90an, dan merajai hampir seluruh kontes-kontes kala itu sehingga membuat burung ini banyak dicari-cari oleh penggemar burung kicauan diwaktu itu. hingga sekarang burung muray jenis ini masih menjadi primadona di kalangan pecinta burung karena keindahan tarian ekornya serta suaranya yang nyaring.

Bagaimana membedakan jenis burung ini dari jenis burung muray batu lainnya yang berasal dari daerah lain :
  • Bentuk badan yang besar akan tetapi proporsional karean bentuk bodynya yang juga panjang, sehingga terlihat lebih atletis,
  • Warna hitam di bulunya terlihat hitam legam dan mengkilat namun dibagian daerah kepalanya akan terlihat berwarna hitam dengan semburat biru yang akan memantul kebiruan jika terkena cahaya.
  • Kakinya yang berwarna merah kehitam-hitaman ( burung muda ) dan akan terlihat bersisik jika sudah dewasa / tua, selain itu bentuk kaki MB medan jika sudah dewasa / tua akan membentuk seperti buah belimbing, yaitu lekukan yang terlihat jelas dikakinya.
  • Terdapat tanda bercak - bercak berwarna putih yang berbentuk seperti bulatan besar/kecil disekitar pangkal ekor dan pangkal paha kaki yang mendekati pangkal ekor.

The Bird Shed
 

  • Mempunyai ciri khas yaitu muray baru medan memiliki kemampuan menari dengan membuka tutup ekor putihnya seperti kipas. Sebenarnya ada beberapa jenis muray batu dari daerah lain yang juga memiliki kemampuan memainkan ekor putihnya namun tidaklah seatraktif dan variatif seperti halnya burung muray batu medan. Tapi harus juga di perhatikan juga bahwa prosesnya Murai batu saat memainkan ekor putihnya ( ngipas) biasanya di lakukan oleh si murai batu disaat saat awal emosi nya mulai merasa terpancing dan saat saat mendekati klimaks kemarahannya ( memuncak ) disaat terpancing dengan mendengar atau melihat musuhnya ( murai batu ) lainnya , maka MB tersebut akan membuka kemarahan awalnya dengan mengipas ekor putihnya.dan kemudian biasanya akan di ikuti dengan suara tretektretek atau kicauan marah yang juga terkadang kemudian di ikuti dengan peristiwa Murai Batu mulai berkicau dan memainkan ekornya NAIK TURUN dengan di ikuti dengan Membusungkan dada nya yang terkadang menyerupai seperti bentuk kepala ular .

  • Murai batu Medan rata rata memiliki Vokal suara dasarnya yaitu suara yang besar ( ngebas ) dan keras . Biasanya terdengar dari alunan kicauannya saat mengeluarkan suara suara alam dan hutannya.Namun Murai batu ini terkenal pintar meniru suara burung lain sehingga terkadang walau suara nya besar dan ngebas namun saat dia mampu meniru suara yang lain akhirnya bunyi tembakan serta crecetannya menjadi nyaring sekali dan terdengar sangat bagus.Ini dapat kita perhatikan dan amati saat MB ini mengalunkan suara alamnya seperti suara tembakan air terjunnya yang panjang dan terkesan bergulung ( nge Roll ). Sementara suara bas nya akan indah terdengar saat dia berkicau suara hutannya yaitu suara siamang atau beruk hutan yang memang terdengar sangat keras dan panjang berulang ulang tapi intonasi suaranya bertipe nge bas.

Kisah Sukses Usaha Baby Fish

Kisah Sukses Usaha Baby Fish


Gurih , renyah dan bikin ketagihan itulah sekilas rasa olahan makanan baby fish. Sebagian orang membuat Joke, rasanya pahit….kalau berhenti mengunyah olahan baby fish. Itulah sedikit gambaran gurihnya usaha baby fish. Bagi sebagian orang mungkin masih asing dengan istilah tersebut. Pada dasarnya makanan olahan baby fish adalah makanan camilan yang dibuat dengan bahan dasar ikan yang masih kecil (bayi). Dengan tambahan tepung dan berbagai variasi olahan makanan,jadilah camilan baby fish yang menggoda dan laris manis di pasaran.

Kisah sukses bisnis baby fish ini bukan hanya isapan jempol belaka, terbukti Tri Kismiati dengan bendera usahanya Hanada Food, sukses menangkan peluang bisnis baby fish. Dengan lokasi usaha di Cibinong, Kabupaten Bogor, Haada Food semakin banyak permintaan pesanan Baby fish. Meski permintaan baby fish Hanada Food masih fluktuatif, tetapi menurut Tri setiap bulan ia menerima pesanan baby fish siap konsumsi tidak kurang dari 300 kg.
Ide Bisnis Baby Fish Dari Mudik

Awal mula Tri menekuni bisnis olahan Baby Fish ini adalah saat ia mudik, saat pulang mudik ia membawa oleh-oleh seperti keripik belut, krupuk kulit sapi, krupuk kulit kakap, dan baby fish (ikan balita) yang diberikan kepada teman-teman suaminya.

Ternyata apa yang dibawa Tri ini disambut antusias oleh teman-teman suami di pabrik dengan pemesanan yang cukup banyak, terutama produk ikan balita,” ungkap perempuan asal Solo ini. Tri menceritakan , sejak 2002, pemesanan oleh-oleh setiap pulang mudik meningkat. Akhirnya dia mempunyai ide untuk menitipkan penjualan oleh-oleh ke koperasi pabrik tempat suaminya bekerja. Seiring berjalan, ternyata perkembangannya memperlihatkan hasil dengan omzet keuntungan yang cukup bagus. Modal awalnya hanya Rp 200.000 aja. Akhirnya Tri memperluas pemasaran dengan menitipkan kepada koperasi-koperasi lain. Seperti Koperasi Kementerian Tenaga Kerja, Kabupaten Bogor, Indosat, dan restoran serta toko kue.
Membuat Olahan Baby Fish

Untuk membuat olehan makanan Baby Fish, Tri mengunakan bahan baku berupa anakan ikan mas. Anakan ikan mas tersebut ia peroleh dari Cianjur, Jawa Barat. Setiap pengiriman mencapai 100 – 200 kilogram ikan dalam bentuk sudah dibersihkan isi perutnya. “Per bulan bisa 3 – 4 kali tergantung ketersediaan ikan,” jelasnya.

Dari bahan baku 3 kilogram ikan mas balita bisa menjadi ikan balita siap konsumsi sebanyak 1 kilogram. Namun, kadang-kadang tergantung keseragaman ukuran ikan. “Produksi per bulan masih fluktuatif, karena tergantung pemesanan. Tetapi rata-rata sekali produksi 300 kilogram siap konsumsi, “ sebutnya.

Tri menjelaskan, dalam proses membuat olahan baby fish cukup mudah dan sederhana. Karena kondisi ikan dari Cianjur sudah bersih maka ikan hanya diberi bumbu, kemudian langsung digoreng. “Datangnya ikan malam hari, setelah itu disimpan di freezer, dan paginya baru ditiriskan,” ujarnya.

Keunggulan produknya dibandingkan produk lain menurut Tri adalah pada penggunaan bumbu yang lebih berkualitas. Karena itu harganya agak lebih tinggi dibandingkan produk olahan hasil perikanan dari anggota UKM lain. “Tetapi, rasanya lebih lezat dan gurih, karena saya menjaga kualitas bumbu,” sebutnya sedikit promosi. Ia menjual produk baby fish Rp 20 ribu per kemasan (80 gram).

Perkembangan yang cukup bagus bagi usaha olahan Baby Fish Hanada Food, saat ini sudah masuk ke pusat perbelanjaan modern seperti carefour di wilayah Jakarta dan Bandung. Selain itu pasar untuk olahan Baby Fish ini sudah menjangkau Jabodetabek (Jakarta Bogor Depok Tanggerang Bekasi), Kalimantan Selatan, dan Papua. Sukses..!

Sumber:
Trobos

Peluang USaha dari Telur Asin Aneka Rasa

Peluang USaha dari Telur Asin Aneka Rasa


Hampir setiap orang sudah mengenal dan merasakan telur asin. Telur asin yang biasa dibuat dari telur bebek ini memang sesuai dengan namanya yaitu asin. Jika kita bertandang ke Kota Brebes tentu tidak akan terlepas dari makanan yang satu ini. Namun apa jadinya jika telur asin ini dibuat tidak hanya asin saja? ternyata membuat telur asin dengan aneka rasa ini menjadi peluang bisnis yang cukup menarik. Bukan hanya rasa yang tidak monoton dan bisa bervariasi namun juga inovasi bisnis yang menarik bagi para pembeli.

Pada dasarnya pembuatan telur asin merupakan salah satu upaya untuk mengawetkan telur ,karena telur memiliki sifat yang mudah rusak, baik rusak alami dan rusak secara fisik, maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori kulit telur. Padahal telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa lezat, mudah dicerna dan bergizi tinggi. Dengan pengasinan pori-pori kulit telur akan tertutup, sehingga tidak dimasuki mikroba, disamping itu bisa mencegah air dan gas keluar dari dalam telur. Tingkat rasa asin ditentukan oleh berapa lama telur dibalut dengan media yang terdiri dari garam beryodium dan serbuk batu bata. Semakin lama prosesnya, rasa asin yang menyerappun semakin kuat.
Apa Telur Asin Aneka Rasa

Pada dasarnya Telur asin aneka rasa merupakan inovasi dalam pembuatan telur asin, dengan memberikan rasa yang beraneka ragam tidak hanya asin.Telur asin aneka rasa akan menambah variasi baru produk telur asin yang sudah ada.

Produk telur asin pada dasarnya bisa dikembangkan dalam berbagai macam aroma dan rasa, misalnya saja telur asin aroma buah, telur asin rasa seafood, rasa bawang, rasa jahe, cabe, jeruk dan lain sebagainya. Untuk Telur asin rasa buah adalah telur segar utuh yang diawetkan dengan adonan yang terdiri dari campuran serbuk batu bata dan garam beryodium yang diperam selama 7-10 hari, kemudian ditambah dengan aneka rasa buah.
Cara Membuat Telur Asin Aneka Rasa

Untuk membuat telur aneka rasa sebenarnya tidaklah sulit, hanya memerlukan sedikit ketelatenan dan kesabaran. Karena setiap detail langkah akan mempengaruhi hasil dari telur asin aneka rasa kita. Paling tidak ada 3 tahapan yang harus dilakukan untuk membuat telur asin aneka rasa yaitu pembersihan, pengasinan, dan memberikan aroma pada telur asin.
Pembersihan Telur

Tahap awal untuk membuat telur asin aneka rasa adalah melakukan pembersihan telur.Telur bebek atau itik dibersihkan dengan jalan mencuci atau dilap dengan air hangat, keringkan, lalu amplas seluruh permukaan telur agar pori-porinya terbuka sehingga rasa yang diinginkan mudah meresap. Setelah telur bebek benar-benar bersih siap untuk dilakukan tahap pengasinan.
Pengasinan Telur bebek

Sebelum telur bebek siasinkan terlebih dulu dibuat adonan bahan untuk pengasinan yang terdiri dari campuran serbuk batu bata dan garam dengan perbandingan 1:1. 3. Tambahkan pula sedikit air kedalam adonan kemudian aduk sampai adonan berbentuk pasta. Selanjutnya bungkus telur satu persatu secara merata di sekeliling permukaan telur, kira-kira setebal 1-2 mm. Setelah itu susun telur dalam baskom, dan simpan selama 7-10 hari agar rasa asin meresap pada telur.
Proses Memberikan Aroma Pada Telur

Rasa buah-buahan pada telur asin ditambahkan dengan cara disuntikkan. Gunakan sari buah-buahan asli seperti sari jeruk, mangga, atau durian yang sudah disaring sampai tidak ada butirannya. Ambil sari buah-buahan dengan jarum suntik sebanyak 3-5 ml, kemudian disuntikkan melalui bagian belakang telur yang memiliki rongga udara. Namun sebelum sari buah disuntikkan, pada ujung telur yang lain dibuatkan lubang dengan jarum suntik yang berfungsi untuk saluran keluarnya putih telur akibat tekanan cairan sari buah yang disuntikkan.
Setelah itu lubang bekas suntik ditutupi dengan selotif atau tepung kanji. Kemudian telur dikocok atau dikuncang perlahan agar hasilsuntikanmerata. Diamkan selama 3 jam agar sari buah merata keseluruh bagian telur. Selama didiamkan juga sebaiknya dikocok agar lebih cepat merata. Selanjutnya telur direbus rata-rata 20 menit sampai matang.

Telur asin rasa bawang putih, jahe dan sup/merica dibuat dengan metode pengasinan yang sama dengan proses pembuatan telur asin biasa, namun dalam campuran adonan garam beryodium dan serbuk batu bata ditambahkan bawang putih untuk rasa bawang, ditambah jahe untuk rasa jahe, atau ditambah merica untuk rasa merica/sup dengan perbandingan 1 :1 : 1. Adonan ditambah air secukupnya sampai berbentuk pasta. Telur dibungkus satu persatu dengan adonan sehingga merata. Selanjutnya telur disimpan/diperam selama 10 hari. Setelah selesai pengasinan, telur dibersihkan dari adonan lalu direbus.

Dengan pengasinan ,telur bebek akan bertahan lebih lama selain itu aneka rasa pada telur asin akan menambah nilai jual dan menarik pembeli.

BISNIS MODAL KECIL DENGAN HASIL OMSET JUTAAN

BISNIS MODAL KECIL DENGAN HSIL OMSET JUTAAN



Siapa bilang untuk sukses bisnis dengan omset puluhan juta harus memiliki modal besar. Ternyata hanya dengan modal 100 ribu rupiah bisa memiliki bisnis yang berkembang dengan pesat. Inilah yang dialami Nanik Hery, dengan bendera usaha yang diberi nama “Ud Bengkel Keriya Daun 9996″, produknya sukses menembus pasar Internasional.

Usaha Nanik terbilang cukup unik dan kreatif, usahanya berawal dari kebiasaan almarhum sang suami yang hobi mengeringkan daun dan menyelipkannya di buku, menjadi awal mula pundi-pundi uang mengalir deras ke kantongnya. Dari situ muncul beberapa ide tentang membuat suatu usaha dari olahan daun.

Usaha yang sudah dirintis sejak 9 September 1996 ini awalnya hanya bermodal seadanya. Dengan modal sebesar Rp100 ribu ternyata menjadi jalan awal usaha tersebut untuk menembus penjualan pasar internasional. “Waktu itu modalnya cuma Rp100 ribu, tapi melihat respons dari orang-orang yang begitu menyukai hasil karya kami, saya sangat bersyukur,” ungkap Nanik.

Untuk bahan bakunya sendiri tidak susah untuk menemukan dedaunan yang akan digunakan sebagai kreasinya. Jenis daun yang digunakan Nanik adalah daun yang mudah ditemukan, seperti daun kupu-kupu yang pohonnya banyak terdapat di pinggir jalan raya. Dia pun bekerjasama dengan dinas kebersihan Surabaya untuk mendapatkan jenis daun tersebut sehingga setiap harinya Nanik dapat memasok bahan bakunya tersebut.

Berkat kesuksesan usaha yang dilakukannya , kini Nanik telah memiliki toko sendiri yang berlokasi di Ngagel Mulyo XV Surabaya dengan karyawan sebanyak 14 orang. Masing-masing karyawan diberi tugas masing-masing .

http://economy.okezone.com