I. SELEKSI INDUK
Ikan gurame sudah bisa dipijahkan pada umur 3 tahun dan pads umur 10 tahun produksi
telur akan mulai menurun.
A. Menentukan Jenis Kelamin
a.1. Kriteria ikan game betina
- Warna badan terang
- Perut membulat
- Badan relatif panjang
b.2. Kriteria ikan gurame jantan
- Warna badan gelap dan agak pucat
- Gerakan lincah
- Perut dekat anus
B. Perbedaan Induk Jantan dan Betina Jantan
- Di dahi terdapat tonjolan/cula
- Pangkal sirip dada bagian dalam
- Dagu warna kuning
- Bila diletakan di lantai pangkal ekor akan mengangkat
Betina
- Didahi tidak terdapat tonjolan/cula
- Pangkal sirip dada bagian dalam berwarna hitam
- Dagu berwarna keputih-putihan atau sedikit coklat
- Bila diletakan dilantai tidak ada reaksi
C. Ciri -ciri induk sudah matang gonad
- Perut membesar kearah belakang
- Anus akan nampak putih kemerahan
- Jika perut diraba akan terasa lembek
Ikan gurame sudah bisa dipijahkan pada umur 3 tahun dan pads umur 10 tahun produksi
telur akan mulai menurun.
A. Menentukan Jenis Kelamin
a.1. Kriteria ikan game betina
- Warna badan terang
- Perut membulat
- Badan relatif panjang
b.2. Kriteria ikan gurame jantan
- Warna badan gelap dan agak pucat
- Gerakan lincah
- Perut dekat anus
B. Perbedaan Induk Jantan dan Betina Jantan
- Di dahi terdapat tonjolan/cula
- Pangkal sirip dada bagian dalam
- Dagu warna kuning
- Bila diletakan di lantai pangkal ekor akan mengangkat
Betina
- Didahi tidak terdapat tonjolan/cula
- Pangkal sirip dada bagian dalam berwarna hitam
- Dagu berwarna keputih-putihan atau sedikit coklat
- Bila diletakan dilantai tidak ada reaksi
C. Ciri -ciri induk sudah matang gonad
- Perut membesar kearah belakang
- Anus akan nampak putih kemerahan
- Jika perut diraba akan terasa lembek
II. KONSTRUKSI KOLAM
- Luas kolam 200 - 300 m persegi
- Kedalaman kolam 1 - 1,5 m
- Kedalaman air 0,7 - 1,0 m
- Pada saluran pemasukan dipasang saringan kasa plastik
- Pada pintu pengeluaran dibuat monik
- Luas kolam 200 - 300 m persegi
- Kedalaman kolam 1 - 1,5 m
- Kedalaman air 0,7 - 1,0 m
- Pada saluran pemasukan dipasang saringan kasa plastik
- Pada pintu pengeluaran dibuat monik
III. PERSIAPAN KOLAM PEMIJAHAN
- Pengeringan dasar kolam
- Pembersihan dan perbaikan pematang
- Kolam diisi air
- Pemasangan tempat membuat sarang (sosog) dan menyediakan bahan pembuat sarang
- Pengeringan dasar kolam
- Pembersihan dan perbaikan pematang
- Kolam diisi air
- Pemasangan tempat membuat sarang (sosog) dan menyediakan bahan pembuat sarang
IV. PROSES PEMIJAHAN
- Pemasukan induk yang sudah lolos seleksi
- Perbandingan jantan dan betina adalah 1:3
- Setelah seminggu induk jantan akan membuat sarang
- Pada hari ke-15 induk akan memijah
Ciri -ciri sarang berisi telur
- Sarang atau sosog sudah tertutup penuh oleh injuk
- Sarang akan ditunggui oleh induk betina
- Pemasukan induk yang sudah lolos seleksi
- Perbandingan jantan dan betina adalah 1:3
- Setelah seminggu induk jantan akan membuat sarang
- Pada hari ke-15 induk akan memijah
Ciri -ciri sarang berisi telur
- Sarang atau sosog sudah tertutup penuh oleh injuk
- Sarang akan ditunggui oleh induk betina
V. PENANGANAN TELUR
Pengambilan telur, Alat :
- Ember yang berisi air
- Scope net
Caranya :
- Sarang yang berisi telur diambil dan disimpan pada ember yang berisi air
- Bila ada yang tercecer di kolam telur diambil dengan menggunakan scope net
- Bawa telur ke ruang penetasan
- Keluarkan telur dari sarangnya sedikit demi sedikit. Telur yang terlepas diambil dan
masukkan kedalam ember berisi air yang telah disediakan sebelumnya
- Bila masih ada telur yang menempel, kibas-kibaskan bagian injuk tersebut dengan
hati-hati maka telur akan terlepas
- Kemudian telur dicuci dengan air bersih sebanyak 3 kali
- Pada saat mencuci tambahkan Mb atau Mg untuk mencegah terhadap serangan hama
penyakit.
- Telur yang sudah dicuci lalu dimasukan kedalam bak penetasan yang telah dipasang
serasi dan hitter
Pengambilan telur, Alat :
- Ember yang berisi air
- Scope net
Caranya :
- Sarang yang berisi telur diambil dan disimpan pada ember yang berisi air
- Bila ada yang tercecer di kolam telur diambil dengan menggunakan scope net
- Bawa telur ke ruang penetasan
- Keluarkan telur dari sarangnya sedikit demi sedikit. Telur yang terlepas diambil dan
masukkan kedalam ember berisi air yang telah disediakan sebelumnya
- Bila masih ada telur yang menempel, kibas-kibaskan bagian injuk tersebut dengan
hati-hati maka telur akan terlepas
- Kemudian telur dicuci dengan air bersih sebanyak 3 kali
- Pada saat mencuci tambahkan Mb atau Mg untuk mencegah terhadap serangan hama
penyakit.
- Telur yang sudah dicuci lalu dimasukan kedalam bak penetasan yang telah dipasang
serasi dan hitter
IV. PEMELIHARAAN DAN PENETASAN
- Air dalam bak penetasan harus bersih Kedalaman air 20 cm
- Telur yang tidak dibuahi atau tidak menetas harus dibuang
- Telur akan menetas setelah 2 - 3 hari dengan suhu 27 -28 0C
- Larva berada pada bak penetasan selama selama 10 hari
- Setelah itu dipindahkan kedalam bak pendederan 1
- Air dalam bak penetasan harus bersih Kedalaman air 20 cm
- Telur yang tidak dibuahi atau tidak menetas harus dibuang
- Telur akan menetas setelah 2 - 3 hari dengan suhu 27 -28 0C
- Larva berada pada bak penetasan selama selama 10 hari
- Setelah itu dipindahkan kedalam bak pendederan 1
VII. PERSIAPAN BAK PENDEDERAN I
Bak pendederan dengan ukuran 2,5 m x 4,5 m isi larva 2000 ekor, dan bak pendederan
dipersiapkan 2 - 3 hari sebelum ditanami larva.
a. Tahap-tahap persiapan bak pendederan I
- Bak dibersihan dan dikeringkan
- Pemupukan dengan pupuk kandang
- Pengapuran
- Pemasukan air dan diendapkan selama 1 hari
- Penanaman benih dapnia
- Pemasangan aerator
b. Penanaman benih atau larva
- Penanaman benih benih dilakukan setelah persiapan selesai .
- Selama di bak pendederan benih hanya diberi pakan alami berupa dapnia
- Benih berada dalam bale pendederan sampai 14 hari dari penanaman
Bak pendederan dengan ukuran 2,5 m x 4,5 m isi larva 2000 ekor, dan bak pendederan
dipersiapkan 2 - 3 hari sebelum ditanami larva.
a. Tahap-tahap persiapan bak pendederan I
- Bak dibersihan dan dikeringkan
- Pemupukan dengan pupuk kandang
- Pengapuran
- Pemasukan air dan diendapkan selama 1 hari
- Penanaman benih dapnia
- Pemasangan aerator
b. Penanaman benih atau larva
- Penanaman benih benih dilakukan setelah persiapan selesai .
- Selama di bak pendederan benih hanya diberi pakan alami berupa dapnia
- Benih berada dalam bale pendederan sampai 14 hari dari penanaman
VIII PEMELIHARAAN BENIH
Dalam pemeliharaan benih ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
- Mengamati keadaan air
- Penambahan pupuk kandang
Dalam pemeliharaan benih ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
- Mengamati keadaan air
- Penambahan pupuk kandang
IX. PEMANENAN BEN[H PADA BAK PENDEDERAN I
Pemanenan di lakukan pads pagi hari antara jam 07 - 09.00 dengan menggunakan alat
sebagai berikut:
- Wadah berisi air dan beraerasi
- Scope net
Caranya :
- Air dikeluarkan sedikit demi sedikit
- Penangkapan benih dilakukan dengan scope net
- Simpan benih hasil tangkapan pada wadah yang beraerasi, pads pemanenan air jangan
sampai keruh dan saluran pengeluaran dipasang saringan, dan setelah selesai bak
dibersihkan dan disiapkan untuk pendederan berikutnya.
Pemanenan di lakukan pads pagi hari antara jam 07 - 09.00 dengan menggunakan alat
sebagai berikut:
- Wadah berisi air dan beraerasi
- Scope net
Caranya :
- Air dikeluarkan sedikit demi sedikit
- Penangkapan benih dilakukan dengan scope net
- Simpan benih hasil tangkapan pada wadah yang beraerasi, pads pemanenan air jangan
sampai keruh dan saluran pengeluaran dipasang saringan, dan setelah selesai bak
dibersihkan dan disiapkan untuk pendederan berikutnya.
Sumber : Durachman, Drs., Ir., MM.
Teknik Budidaya lkan Gurame.
Sub. Dinas Perikanan Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan.
Teknik Budidaya lkan Gurame.
Sub. Dinas Perikanan Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar